Langsung ke konten utama

resume teologi

Asal Usul Aswaja
a.       Apa Definisi Aswaja ?
b.      Siapa pendiri Aswaja ?
c.       Siapa saja kelompok/tokoh Aswaja ?

Ahlussunnah berarti penganut atau pengikut Sunnah Nabi Muhammad SAW, dan jamaah berarti sahabat Nabi. Jadi Ahlussunnah waljamaah mengandung arti penganut sunnah (iktikad) Nabi dan para sahabat beliau.
Tokoh utama sekaligus pendiri mazhab ini adalah Abu al Hasan al-Asy’ari dan Abu Mansur al-Maturidi. ( Buku Ilmu Tauhid : Drs. H.M Yusran Asmuni )
Ahlussunnah Wal Jamaah atau yang biasa disingkat dengan ASWAJA secara bahasa berasal dari kata Ahlun yang artinya keluarga, golongan atau pengikut. Ahlussunnah berarti orang-orang yang mengikuti sunnah (perkataan, pemikiran atau amal perbuatan Nabi Muhammad SAW). Sedangkan al Jama’ah adalah sekumpulan orang yang memiliki tujuan. Jika dikaitkan dengan madzhab mempunyai arti sekumpulan orang yang berpegang teguh pada salah satu imam madzhab dengan tujuan mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat.[1]
Sedangkan secara Istilah Berarti golongan umat Islam yang dalam bidang Tauhid menganut pemikiran Imam Abu Hasan Al Asy‟ari dan Abu Mansur Al Maturidi, sedangkan dalam bidang ilmu fiqih menganut Imam Madzhab 4 (Hanafi, Maliki, Syafi‟i, Hambali) serta dalam bidang tasawuf menganut pada Imam Al Ghazali dan Imam Junaid al Baghdadi.[2]
Dalam pengertian yang lebih sederhana dapat dikatakan bahwa ahlusunnah waljama‟ah adalah paham yang dalam masalah aqidah mengikuti Imam Abu Musa Al Asyari dan Abu Mansur Al Maturidi. Dalam praktek peribadatan mengikuti salah satu empat madzhab yaitu madzhab Hanafi, Maliki, Syafi‟i dan Hambali, dan dalam bertawasuf mengikuti Imam Abu Qosim Al Junaidi dan Imam Abu Hamid Al Ghazali.
     Istilah ahlussunnah waljamaah tidak dikenal di zaman Nabi Muhammad SAW maupun di
masa pemerintahan al-khulafa‟ al rasyidin, bahkan tidak dikenal di zaman pemerintahan Bani
Umayah (41-133 H /611-750 M). Terma Ahlus sunnah wal jama‟ah sebetulnya merupakan diksi baru, atau sekurang kurangnya tidak pernah digunakan sebelumnya di masa Nabi dan pada periode Sahabat. [3]
Pada masa Al-Imam Abu Hasan Al-Asy‟ari (w. 324 H) umpamanya, orang yang disebut-sebut sebagai pelopor mazhab Ahlus sunnah wal jama‟ah itu, istilah ini belum digunakan. Sebagai terminologi, Ahlus sunnah wal jama‟ah baru diperkenalkan hampir empat ratus tahun pasca meninggalnya Nabi Saw, oleh para Ashab Asy‟ari (pengikut Abu Hasan Al-Asy‟ari)
seperti Al-Baqillani (w. 403 H), Al-Baghdadi (w. 429 H), AlJuwaini (w. 478 H), Al-Ghazali (w.505 H), Al-Syahrastani (w. 548 H), dan al-Razi (w. 606 H).
Dari aliran ahlussunnah waljamaah atau disebut aliran sunni dibidang teologi kemudian juga berkembang dalam bidang lain yang menjadi ciri khas aliran ini, baik dibidang  fiqh dan tasawuf. Sehingga menjadi istilah, jika disebut  akidah sunni  (ahlussunnah waljamaah) yang dimaksud adalah pengikut Asy‟aryah dan Maturidyah. Atau Fiqh Sunni, yaitu pengikut madzhab yang empat ( Hanafi, Maliki, Syafi‟I dan Hanbali). Yang menggunakan rujukan
alqur‟an, al-hadits, ijma‟ dan qiyas.














REFERENSI
Asmuni Yusran, Ilmu Tauhid, PT RajaGrafindo Persada , Jakarta, 1994
eprints.walisongo.ac.id > 073111070_bab2
digilib.uinsby.ac.id > babii




[1] Said Aqil Siradj, Ahlussunnah wal Jama’ah; Sebuah Kritik Historis, (Jakarta: Pustaka Cendikia Muda, 2008), hlm.  
   5.
[2] Ali Khaidar, Nahdlatul Ulama dan Islam Indonesia; Pendekatan Fiqih dalam Politik, (Jakarta: Gramedia, 1995),  hlm. 69-70.
[3]  Said Aqil Siradj, Ahlussunnah wal Jama’ah; Sebuah Kritik Historis, hlm. 6.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Muatan Lokal

TUGAS MUATAN LOKAL JUDUL LEGENDA PULAU KANAMIT  CERITA Inyusun Awi :                                             Rara Meida Putri                                       KATA P ENGANTAR Puji tuntang syukur Kehadiran Tuhan Yang maha Esa,awie rahmat en karunia-Nya lah Cerita Daerah kalimantan tenggah “ Bercerita Dalam  Bahasa Dayak Ngaju ” toh tau inyalasaikan tuntang bahalap. Dia ingalapean penulis ucapan tarima kasih kapada IbuSeptini Esterlin,S.T selaku guru Muatan Lokal je mambarikan bimbingan kapada panulis untuk menyelesaikan Cerita  toh serta semua pihak je telah membantu dalam penyusunan Cerita tuh. Hong Cerita toh tege babarapa tanding tuntang tampengan Bahasa Dayak Ngaju,je bertujuan untuk malastarikan en mananamkan rasa cinta kapada bahasa daerah. Panulis in inyadar amun masih tege ara kakurangan hong  Cerita toh. Ulih awie te, kritik en saran je sifatnya mambangun sangat penulis h

Rpp Listrik Dinamis

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)   Sekolah                      : SM A Mata Pelajara n           : Fisika Kelas / Semester          : X / I (Satu) Pertemuan ke              : I (Satu) Materi Pokok              : Listrik Dinamis                                                                             Sub Pokok Bahasan   : Susunan Seri dan Paralel Komponen Listrik Alokasi waktu             : 1 x 30 menit   I                      Standar Kompetensi 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi II.                 Kompetensi Dasar 1.       Mengidentifikasi penerapan listrik AC dan DC dalam kehidupan sehari-hari III.              Tujuan Pembelajaran Setelah Pembelajaran ini diharapkan : a.        Siswa dapat merangkai  resistor secara seri melalui percobaan dengan benar. b.       Siswa dapat merangkai resistor secara paralel melalui percobaan dengan benar. c.        Siswa dapat men